Rabu, 09 Juli 2014

Terapi Diet Gastritis Kronis



Pengertian

Gastritis berasal dari bahasa Yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi/peradangan. Labung pada dasarnya adalah sebuah kantung otot dimana makanan dicerna. Ketika makanan masuk kelambung, secara bersamaan mukosa pada lambung mengeluarkan asam hidroklorida. Asam ini amat korosif sehingga paku pun dapat larut dalam cairan ini.

Tapi, dinding lambung dapat tetap aman karena dilindungi oleh senyawa bikarbonat. Gastritis biasanya terjadi bila mekanisme pertahanan ini kewalahan dan membuat rusak dan meradangnya dinding lambung.

Gejala-gejala dari Gastritis antara lain adalah rasa perih, atau sakit seperti terbakar pada perut bagian atas, mual, muntah, kehilangan selera makan, kembung, terasa penuh pada perut bagian atas setelah makan, lemas, hingga perdarahan lambung.

Gastritis dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain infeksi bakteri, pemakaian obat penghilang rasa nyeri ( obat antiinflamasi non steroid [NSAID]) secara terus menerus, konsumsi alkohol secara berlebihan, penggunaan kokain, stress fisik, hingga autoimun, radiasi, Crohn’s disease, dan faktor lain.



Contoh Kasus
Seorang pasien laki-laki usia 25 th, TB 168 cm, BB 57 kg. Kegiatan pasien sehari-hari adalah sebagai seorang mahasiswa. Pasien di diagnosa menderita penyakit gastritis kronis,saat ini pasien sedang menjalani rawat inap di ruang Abu Bakar No. RM 2309485875757, masuk RS tgl 4 februari 2014, alamat Jl.Nusaindah 2 Blok A Solobaru. Pasien sering  mengeluh mual, pusing dan wajah terlihat pucat. Kebiasaan makan pasien adalah 3X sehari,pasien mempunyri riwayat suka begadang minum kopi,minuman berenergi serta merupakan perokok berat.
Hasil Recall:
- Makan pagi  : nasi(200 g),ikan nila goreng (1 ptg),tahu goreng (50 g), kopi manis (250 ml)
- Selingan    : mendoan (100 g), kopi manis (250 ml)
- Makan siang : nasi (250 g), soto ayam (150 g), telur asin (1 btr), teh manis (250 ml),
- Makan malam : nasi (200 g), lidah goreng (1 ptg), tempe goreng (50 g), sayur nangka santan (50 g), kopi manis (250 ml).
Pemeriksaan Fisik:
Kesadaran: compos mentis
Tekanan darah: 110/70 mmHg
Suhu: 37 C
Hasil Laboratorium:
Albumin 3,4 mg/dl
Kaji kasus dengan NCP!


ASSESSMENT
A. ANAMNESIS
1. Identitas Pasien
Nama      : Tn. X
Umur      : 25 tahun
Sex       : Laki-laki
Pekerjaan : Mahasiswa
Pendidikan: -
Agama     : Islam
No RM     : 2309485875757
Ruang     : Abu Bakar
Tgl masuk : 4 Februari 2014
Tgl kasus : -
Alamat    : Jl. Nusa Indah 2 Blok A Solo Baru
Diagnosis medis : Gastritis Kronis   
2. Berkaitan dengan Riwayat Penyakit
Keluhan Utama                : Mual, pusing, wajah pucat
Riwayat Penyakit Sekarang    : -
Riwayat Penyakit Dahulu      : -
Riwayat Penyakit Keluarga    : -
3. Berkaitan dengan Riwayat Gizi
Masalah gastrointestinal          : Mual
Hasil Recall:
Energi : 2493,6 kkal
Protein : 102,94 gram
Lemak : 77,02 gram
KH : 375, 736 gram
Kesimpulan dan Pembahasan:
Pasien mempunyai keluhan mual, pusing, dan wajah pucat. Berdasarkan hasil recall dengan kebutuhan sehari di peroleh kecukupan energi recall lebih rendah daripada kebutuhan energi sehari yaitu hasil recall 2493,6 kkal dan kebutuhan sehari adalah 2563,56 kkal.
B. ANTROPOMETRI
TB/PB     : 168 cm
BB        : 57 kg
BBI  : (TB-100)- 10%
     : (168-100)-10%
     : 68-6,8
     : 61,2 kg
IMT  : 57 / (1,68)²    
     : 20,19 (Status Gizi Normal)
Pembahasan:
Pasien dengan IMT 20,19 (Normal)



C. PEMERIKSAAN BIOKIMIA

Kesimpulan:
Pasien mengalami hipoalbumin


D. PEMERIKSAAN FISIK
Kesan umum         : compos mentis
Vital sign   
          - tensi       : 110/70 mmHg
          - respirasi   : -
          - nadi        : -
          - suhu        : 37 derajat celcius
Kepala/abdomen/extremitas: -
Pemeriksaan penunjang       : -

Kesimpulan:
Pasien dalam keadaan compos mentis/ sadar dan memiliki tekanan darah normal   
E. ASUPAN ZAT GIZI
Hasil Recall 24 jam diet di rumah
Tanggal   : 4 Februari 2014
Diet RS   :






Kesimpulan:
Asupan energi dan karbohidrat kurang dari kebutuhan
Asupan protein dan lemak melebihi kebutuhan

F. TERAPI MEDIS
-
DIAGNOSIS GIZI
Domain Intake:
NI-1.4    : kekurangan intake energi berkaitan dengan pola makan yang salah,  dibuktikan dengan hasil recall 2493,6 kkal (97,27%)
NI-5.6.2  : kelebihan intake lemak berkaitan dengan konsumsi makanan berlemak yang dibuktikan dengan hasil recall 7,02 gram (108,16%)
NI-5.7.2 : kelebihan intake protein berkaitan dengan konsumsi makanan berprotein    nabati dan hewani yang berlebihan, dibuktikan dengan hasil recall 102,94 gram (123,56%)
NI-5.8.1 : kekurangan intake karbohidrat berkaitan dengan konsumsi sumber      karbohidrat yang kurang, dibuktikan dengan hasi recall 375,736 gram      (97,71%)
Domain Klinis:
NC-2.2 : perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi khusus (protein) yang dibuktikan dengan hasil uji laboratorium yang menunjukkan pasien      memiliki kadar albumin rendah.
Domain Behaviour:
NB-1.1 : pengetahuan yang kurang berkaitan dengan pola makan yang salah dibuktikan dengan hasil recall energi yang kurang dari kebutuhan.
NB-1.7 : ketidaksesuaian dalam pemilihan makanan berkaitan dengan konsumsi makanan berlemak dan tinggi protein yang dibuktikan dengan hasil recall lemak dan protein yang melebihi kebutuhan.




INTERVENSI GIZI
PLANNING
1. Tujuan Diet:
Mencukupi kebutuhan energi dengan memberikan makanan yang seimbang
Menetralkan kelebihan asam lambung
Meringankan fungsi lambung dengan memberikan makanan yang mudah dicerna oleh lambung
Mengupayakan perubahan gaya hidup pasien menjadi gaya hidup yang sehat
2. Syarat/ Prinsip Diet:
Makanan mudah dicerna
Porsi kecil dan diberikan sering
Makanan rendah serat, terutama serat yang tidak larut air
Cukup cairan
Tidak mengandung bahan makanan/ bumbu yang memiliki rasa tajam (merangsang)





4. Terapi Diet : diet lambung
Bentuk Makanan : makanan lunak
Cara Pemberian : oral

Pembahasan:
Pasien diberikan diet lambung untuk mengatasi gastritis yang diderita, dalam bentuk makanan lunak karena kondisi lambung yang mengalami peradangan dan secara oral karena fungsi oral masih baik.
5. Rencana Monitoring dan Evaluasi




6. Rencana Konsultasi Gizi

B. IMPLEMENTASI
Kajian Terapi Diet
Jenis diet/ bentuk makanan/ cara pemberian





2. Rekomendasi Diet


Tidak ada komentar:

Posting Komentar